![]() |
|
JagadPoker.Com Agen Texas Poker Dan Domino Online Indonesia Terpercaya
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta PDIP partai yang berkuasa tidak bereaksi negatif terhadap pernyataan Ketua Tim Sembilan Syafii Maarif pada keputusan presiden tentang kepala polisi kandidat.Agen Poker Sebelumnya Junimart Girsang, seorang anggota parlemen PDIP mengatakan Syafii Maarif "tidak jelas" dan seharusnya tidak memperburuk polemik tentang calon kepala polisi.
Junimart disebut pernyataan Syafii Maarif bahwa ia telah menerima telepon dari Presiden Joko Widodo mengatakan komisarin jenderal Budi Gunawan tidak akan dipasang sebagai kepala polisi baru.
Judi Poker Budi Gunawan adalah calon yang diusulkan oleh presiden dan telah disetujui oleh parlemen, tapi instalasinya telah ditunda dua hari sebelum DPR memberikan persetujuan, ia diangkat menjadi tersangka dalam kasus korupsi oleh KPK.
Din Syamsuddin mengatakan Syafii Maarif, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, hanya berbicara tentang apa yang Presiden telah mengatakan dia sebagai ketua Tim Sembilan yang dibentuk oleh Presiden sendiri.
Poker OnlineSyafii Maarif adalah orang yang dikenal untuk selalu bertindak sebagai didikte oleh hati nuraninya, oleh karena itu, pernyataannya itu bukan bagian dari polemik tentang calon kepala polisi.
Budi Gunawan telah berada di tengah debat publik dan kontroversi dengan partai yang berkuasa dan kelompok mayoritas di Parlemen mendesak presiden untuk menginstal polisi bintang tiga umum dan Tim Sembilan dan sebagian pengamat terhadap instalasi-nya.
Tim Sembilan, yang disusun dari sembilan tokoh independen, yang dibentuk dibentuk oleh presiden untuk mengumpulkan pendapat independen dan memberikan rekomendasi untuk mengakhiri kontroversi.
Dewa Poker Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak memperingatkan Junimart Girsang tidak mengulangi sebuah pernyataan menghina tentang Syafii Maarif.Dia harus berhati-hati dengan pernyataannya. Syafii Maarif adalah pemimpin dari 30 juta pengikut Muhammadiyah di Indonesia.
Syafii Maarif dan mantan hakim agung Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie; mantan wakil kepala polisi pensiun komisaris jenderal Oegroseno; profesor hukum internasional di Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana; urusan polisi pengamat Bambang Widodo Umar; mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas; Sosiolog Imam Prasodjo; dan mantan kepala polisi pensiun gen. Sutanto membentuk Tim Sembilan.